License

Selamat membaca catatan ini, semoga dapat bermanfaat buat anda para pembaca.

Pencegahan Infeksi TORCH

Senin, 22 November 2010
2 komentar


Infeksi Torch sangat berbahaya, terutama pada ibu hamil. Namun ada upaya untuk pencegahannya, antara lain :
  • Lakukan pemeriksaan Laboratorium sebelum hamil dan ketika hamil, untuk mengantisipasi adanya penularan infeksi. Jika anda terinfeksi TORCH maka lakukan pemeriksaan rutin untuk penanggulangan penyakit tersebut. Dengan adanya pemeriksaan dan pengobatan, maka penularan infeksi dari ibu ke janin dapat ditekan sedini mungkin. Karena pengobatan pada awal kehamilan dapat menurunkan terjadinya infeksi pada janin secara signifikan.
  • Jika anda terinfeksi TORCH, anda dapat mengkonsumsi habatussauda, madu, dan sari kurma. Ketiganya sangat membantu dalam meningkatkan imunitas dan daya tahan tubuh.
  • Biasakan diri anda untuk mencuci tangan. Mencuci tangan tidak hanya dilakukan sebelum makan, tapi cucilah tangan anda setiap selesai melakukan aktivitas baik di dalam rumah maupun di luar rumah. Sebagai contoh : mencuci tangan ketika kita pulang dari kantor atau dari bepergian, mencuci tangan setelah membersihkan rumah (menyapu, mengepel lantai, membersihkan debu), dll. Jika kita sering mencuci tangan, maka dapat meminimalisir kuman - kuman yang dapat menginfeksi tubuh.
  • Mencuci buah dan sayur secara bersih. Anda bisa mencuci buah dan sayuran dengan sabun pencuci piring yang aman buat mencuci makanan.
  • Jangan memakan daging yang masih mentah atau daging setengah matang. Masaklah daging dengan suhu minimal 70º C. Karena kista dapat hidup sampai beberapa bulan dan tahan terhadap desinfektan, freezing, drying,  tapi akan mati pada suhu 70º C, jika dimasak minimal 10 menit.
  • Jangan mengkonsumsi susu yang tidak dipasteurisasi.
  • Gunakanlah sarung tangan ketika anda hendak berkebun. Dan hindarilah berkebun jika di tempat itu terdapat kotoran hewan (seperti kucing). Jangan biarkan anak anda atau anggota keluarga yang lain bermain di tempat yang terdapat kotoran hewan (seperti pasir yang terdapat kotoran kucing).
  • Semua hewan dapat menjadi hospes perantara dari infeksi TORCH ini. maka kita harus berpikir ulang ketika akan memeliharanya. Apalagi jika binatang tersebut tinggal bersama kita dalam satu ruangan.
  • Jika anda mempunyai hewan peliharaan di rumah, seperti kucing, anjing, burung, kelinci, dan ikan, sebaiknya anda segera memeriksakannya untuk mengetahui apakah binatang itu terinfeksi atau tidak. Jika hewan peliharaan anda memiliki infeksi aktif, maka titipkanlah mereka ke tempat pemeliharaan dengan pemeriksaan rutin. 
  • Mintalah seseorang untuk membersihkan kandang dan kotorannya dengan menggunakan sarung tangan. Kandang hewan harus dibersihkan setiap hari karena sel telur yang memindahkan penyakit akan sangat menular seiring berjalannya waktu. Setelah selesai membersihkan kandang, cucilah tangan dengan bersih.
Baca selengkapnya »

TORCH

Minggu, 21 November 2010
0 komentar

TORCH adalah suatu istilah yang menggabungkan beberapa jenis virus, antara lain : Toxoplasma, Rubella virus, Cytomegalovirus, Herpes Simpleks. Virus - virus tersebut sangat berbahaya bagi janin pada ibu hamil terkena infeksi virus tersebut. Infeksi TORCH mempunyai gejala yang tidak spesifik sehingga sering kali sulit dibedakan dengan penyakita lain. Untuk mengetahui apakah virus tersebut diderita oleh pasien, maka dapat dilakukan dengan pemeriksaan secara imunologis di laboratorium. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi zat antibodi yang spesifik terhadap kuman penyebab infeksi, yang merupakan respon tubuh dengan adanya benda asing. Dengan adanya pemeriksaan laoratorium tersebut, maka dokter dapat memberikan penanganan yang tepat.

Toxoplasma
Infeksi Toxoplasma disebabkan oleh toxoplasma gondi. Biasanya infeski toxoplasma dapat terjadi tanpa disertai gejala yang spesifik. Namun biasanya pasien hanya menderita gejala ringan, yaitu rasa lelah, flu, demam, sakit tenggorokan, yang pada umumnya tidak menimbulkan masalah. Infeksi toxoplasma sangat berbahaya jika diderita oleh wanita hamil. Karena dapat menyebabkan abortus (keguguran), lahir mati, dan bayi dapat menderita toxoplasmosis bawaan. Bayi yang mengidap toxoplasmosis bawaan, kelak ketika dewasa akan muncul gejala, antara lain retardasi mental, kelainan mata, kelainan telinga, ensefalitis, dan kejang - kejang. Untuk mengetahui infeksi toxoplasma perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan yang dilakukan adalah Anti - Toxoplasma Imunoglobulin M (IgM) dan Imunoglobulin G (IgG) dalam tubuh. Pemeriksaan tersebut perlu dilakukan pada ibu sebelum hamil atau semasa hamil, dan pada bayi baru lahir dari ibu yang terinfeksi toxoplasma. 

Rubella
Tanda infeksi Rubella yaitu ruam pada kulit, demam akut, dan pembesaran getah bening. Tanda dan gejala infeksi rubella sangat bervariasi pada setiap individu. Terkadang ada pasien yang terkena infeksi ini namun ruam merah tidak tampak. Infeksi ini dapat menyerang anak - anak maupun dewasa. Infeksi rubella sangat berbahaya jika terjadi pada ibu hamil. Jika hal ini terjadi maka dapat menyebabkan kelainan pada janin. Untuk menegakkan diagnosis infeksi rubella, maka perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium antara lain Anti-Rubella Imunoglobulin M (IgM) dan Imunoglobulin G (IgG). Pemeriksaan Anti-Rubella IgM dan IgG sangat berguna untuk mendiagnosis infeksi akut pada kehamilan dan resiko infeksi rubella bawaan. 

Cytomegalovirus (CMV)
Infeksi CMV disebabkan oleh virus Cytomegalo. Cytomegalovirus dapat tinggal secara laten pada tubuh. Virus ini sangat berbahaya pada janin jika infeksi terjadi pada ibu hamil. Pada ibu hamil yang terinfeksi, maka janin dalam kandungannya mempunyai risiko tertular virus ini. Sehingga akan mengalami gangguan retardasi mental, ketulian, pembesaran hati, pengkapuran otak, dsb. Untuk mengetahui terjadinya infeksi cytomegalovirus dapat dilakukan pemeriksaan laboratorium antara lain Anti-CMV Imunoglobulin M (IgM) dan Imunoglobulin G (IgG). Pemeriksaan laobaratorium ini sangat bermanfaat untuk mengetahui infeksi akut dan infeksi berulang.

Herpes Simpleks
Infeksi Herpes pada alat kelamin disebabkan oleh virus Herpes Simpleks tipe II (HSV II). Virus ini berada dalam bentuk laten yang dapat menjalar melalui serabut syaraf sensorik dan berdiam di ganglion sistem syaraf otonom. Pada bayi yang lahir dari ibu terinfeksi HSV II biasanya muncul gejala lepuh pada kulit. Namun tanda ini tidak selalu muncul, sehingga mungkin tidak diketahui. Untuk menegagkan diagnosis HSV II dapat dilakukan pemeriksaan laboratorium Anti-HSV II Imunoglobulin M (IgM) dan Imunoglobulin G (IgG). Pemeriksaan ini sangat bermanfaat untuk mendeteksi sedini mungkin terjadinya infeksi HSV II dan untuk pencegahan bahaya lebih lanjut pada bayi yang terinfeksi sejak dalam kandungan. 
Baca selengkapnya »
 
Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Halaman

About Me

Foto Saya
Khomsa K Maqsuroh
Saya wanita biasa yang masih sangat fakir dalam berilmu.
Lihat profil lengkapku

Pengikut

© 2010 Catatan Osha Meishin Design by Dzignine
In Collaboration with Edde SandsPingLebanese Girls